Tanjung Balai, Karimun

Wiken kemarin itu Papa Yesha jalan2 ke Tanjung Balai, Karimun. Ngintip web wikipedia ternyata penduduk kapubaten Karimun itu hanya sekitar 174,178 orang, dikit ya...

Ceritanya papa itu lagi mengenang masa kecilnya, karena dulu waktu kecil papa pernah tinggal di Tanjung Balai Karimun. Mau lihat foto papa yesha...

Oplet dulu yang nongol...Rp 2000 sekali jalan...lumayan buat napak tilas.

Dulu papa suka lari2 di lapangan tennis ini ya...

Nengok Vihara nenek moyang...soale viharanya udah tua sich..

Ngopi dulu sebelum melanjutkan perjalanan...

Hmm...Ini toh kopi yang diminum ampe 8 gelas dalam hitungan jam...

Papa pamer perut gendut dipinggir pantai...

Sepanjang jalan kenangan sebelum balik ke Jakarta..

Comments

Anonymous said…
hmmm...komen atu2 ah..:D
foto 1 - no comment ...hehehe
foto 2 - bilang papa, jgn terlalu deket puun, ntar kek india :D
foto 3 - yakin itu foto papa bukan one of the statue? hik..hik..:))
foto 4 - dibalik kacamata itu pasti mata papa mu lagi merem ya ysh...ngantukkkk...zzzz.
foto 5 - gimana gak 8 gels, lha wong cangkirnya imut amat?
foto 6 - perut papa gak gendut kok yesh, cuman salah ambil pose aja ...wakakakak...
foto 7 - no comment juga, gak ada yang bisa di cela sih

hehehe....jangan marah ya yesh.. (or should I say tante ND?) hhehehe...
May 6, 2008 at 10:57 AM
Welcome to My Pieces of Life said…
Tante...Yesha gak marah lho..memang begitu kenyataannya. Papa juga udah mirip orang India itemnya, tapi gak pake goyang ya...
May 7, 2008 at 10:20 AM
Anonymous said…
wew... ky na Om Pujo nih mesti ikutan "Superdad".. heheheh... aku punya jg papa.. t papa ku ga pernah Ngarepin aku.. so.. aku terharu bgt kl liat om.. U are a Good Dad.. Keep it.. ^^
July 5, 2009 at 7:37 AM
Post a Comment

Popular posts from this blog

Cerdik Mengelola Keuangan

Oleh : Betti Alisjahbana Teori Parkinson mengatakan : “ Pengeluaran meningkat sesuai dengan penghasilan.” Artinya sejalan dengan meningkatnya penghasilan, maka pengeluaran kita pun akan meningkat. Ini akan berlangsung, terlepas dari berapa besarnya pun penghasilan kita. Dengan berjalannya waktu, kita akan membangun kebiasaan untuk membelanjakan berapapun penghasilan kita. Ketika menerima gaji pertama di IBM, saya sempat merasa penghasilan saya sangat besar, rasanya tidak mungkin menghabiskan uang penghasilan itu. Tetapi ternyata tidak lebih dari enam bulan, gaya hidup pun berubah, menyesuaikan dengan penghasilan tersebut. Ketika ada kenaikan penghasilan pun, pengeluaran segera menyesuaikan. Alhasil, bertahun-tahun bekerja, jumlah aset yang dimiliki tidak seimbang dengan jumlah penghasilan. Beruntung sekitar 12 tahun yang lalu saya membaca buku “Investing for Dummies” yang mebahas berbagai jenis dan cara investasi. Setelah membaca buku itu saya jadi terterik untuk mempraktekkannya. Un...
Read more