Bersahabat dengan Anak
Setiap anak pasti pasti akan berbuat salah. Tugas orangtua bukan untuk menyalahkan, tapi menyemangati agar mereka bisa bangkit dan memperbaiki kesalahannya. Suatu hari Aa dan istri sempat dibuat cemas. Sebabnya, salah seorang anak laki-laki kami yang sudah beranjak remaja tidak pulang tepat waktu seperti biasanya. Padahal saat itu hari sudah malam. Tidak ada seorang pun orang rumah yang tahu ke mana ia pergi, termasuk para santri. Biasanya anak itu selalu meminta izin atau memberitahukan terlebih dulu bila hendak bepergian. Alhamdulillah, beberapa saat setelah itu ia datang. Selidik punya selidik ternyata anak saya itu pergi bersama teman-temannya ke pasar Inpres untuk membeli makanan. Ingin rasanya saya marah. Tapi saya sadar bahwa marah tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan membuat masalah makin rumit. Akhirnya saya mengajak dia berdialog. Ternyata dengan dialog yang dikemas secara santun dan tidak menghakimi, permasalahan bisa diselesaikan dengan baik. Anak mau terbuka, mau m...