Raising Kind Children

Mendorong anak menjadi baik adalah tanggung jawab orang tua yang peduli ke anak-anak. Menurut Albert Schweitzer bahwa orang tua mengajar anak2 melalui 3 cara yaitu :
Pertama : dengan memberikan contoh
Kedua : dengan memberikan contoh
Ketiga : dengan memberikan contoh

Untuk menjadi role model yang efektif maka ucapan dan tingkah laku kita harus sesuai.

Fondasi pada awal tahun (bayi – 5 thn)
Percaya
Kualitas kepedulian yang kita berikan kepada balita dapat memberikan pengaruh pada perkembangan mereka nantinya.Jika kita merespon terhadap kebutuhan bayi maka mereka merasa dihargai dan penting.Jika bayi merasa dicintai dan dihargai oleh orang2 yang sayang kepada mereka, maka dasar dari kebaikan terhadap orang lain telah terbentuk.

Konsisten
Ketika mendidik anak2, haruslah konsisten dan jelas mengenai petunjuk dan penjelasannya. Jika permintaan dan alasan kita tidak konsisten, anak2 akan bingung dan tidak pasti mengenai apa yang kita inginkan. Ketika kita konsisten dengan permintaan dan alasan kita, anak2 akan merasa aman dalam menjalani kehidupan dan mencoba hal2 baru. Mereka merasa aman bahwa orang tua mereka akan konsisten dalam membimbing dan mengajar mereka.

Bimbingan yang positif
Anak2 dapat belajar dengan baik ketika mereka tidak dalam kondisi ketakutan ataupun marah. Dengan adanya bimbingan yang didasari oleh kasih sayang dan rasa hormat, kita akan membantu mereka menjadi sadar akan konsekuensi dari tingkah laku mereka terhadap orang lain.

Hukuman fisik yang kasar dapat menghambat perkembangan hubungan yang positif antara anak2 dan orang tua. Menerapkan disiplin fisik akan memperlemah kepercayaan anak2 terhadap orang tua. Hukuman fisik tidak membantu anak2 belajar pengendalian diri atau paham mengenai hubungan antara tingkah laku yang tidak bisa diterima dan disiplin. Ketika disiplin fisik digunakan oleh orang tua, anak2 merasa marah ke orang tua dan malu akan diri mereka sendiri.

Membangun jembatan antara anak2 dan orang lain(6 – 12 thn)
Mendorong anak2 untuk berpikir tentang orang lain
Kita dapat membantu anak2 usia sekolah untuk berpikir tentang keperluan orang lain dan implikasi dari tingkah laku kita untuk orang lain. Banyak anak usia sekolah dapat melihat dunia melalui mata orang lain. Jika seorang anak usia sekolah melakukan tingkah laku yang tidak baik kepada anak lain, jelaskan kepadanya kenapa tingkah lakunya tersebut tidak bisa diterima.

Menciptakan peluang dan menyatakan penghargaan
Sepanjang tahun2 sekolah, kita dapat lebih memberikan anak2 tanggung jawab untuk suka menolong dan ramah ke orang lain. Dengan menciptakan peluang untuk anak2 menjadi rajin menolong dan baik hati, kita juga dapat memberitahukan ke mereka seberapa besar kita menghargai perilaku suka menolong tersebut dan bagaimana perilaku ini mempengaruhi orang lain.
Sebagai contoh, penelitian mengatakan bahwa memberikan pekerjaan rumah secara rutin kepada anak2 berumur 12 – 14 thn adalah berhubungan dengan perilaku spontanitas mereka untuk menolong. Anak2 dalam usia tersebut dapat diharapkan untuk membantu menghidangkan makanan, membersihkan ruang keluarga tanpa harus disuruh.
Meminta anak2 untuk membantu pekerjaan rumah secara rutin, menciptakan peluang bagi kita untuk mengungkapkan penghargaan atas kebaikan mereka. Ceritakan pada anak2 seberapa besar perilaku suka menolong mereka sangat dihargai sehingga mereka merasakan perasaan yang senang karena hasil dari kebaikan mereka menolong orang lain.

Melatih Empati
Empati adalah kemampuan untuk mengenali dirinya secara mental dengan seseorang atau hal lain dan begitu memahami perasaan tersebut. Kita dapat melatih perilaku empati dan mendorong anak usia sekolah untuk melakukan hal yang sama. Kita dapat menunjukkan ke mereka bagaimana empati dapat membantu memecahkan masalah seseorang.
Pertimbangkan bencana alam pada masa lalu. Seluruh lingkungan masyarakat telah hancur oleh banjir atau kebakaran dan telah dibangun kembali karena kebaikan para dermawan yang berempati baik secara kelompok maupun individu. Ketika tragedi2 itu terjadi, bicara ke anak2 tentang kebutuhan orang2 yang tertimpa bencana tersebut dan diskusikan cara lain untuk membantu.Ceritakan ke anak2 bahwa sekecil apapun bantuan, dari sebuah mantel sampai dengan bantuan uang dalam jumlah besar akan membantu orang2 yang membutuhkan tersebut.
Apalagi, kita dapat mengingatkan anak2 bahwa setiap hari kita akan menghadapi kebutuhan orng lain, dan dengan membantu orang lain mereka akan mengalami perasaan yang positif yang tumbuh dari tindakan yang baik. Sebagai contoh, berapa sering pelancong berhenti dan menanyakan petunjuk arah? Ketika kita dan anak2 membantu pelancong menemukan yang mereka cari, kita mengurangi perasaan negatif yang terjadi karena ketakutan akan tersesat. Kita dapat berbicara ke anak2 tentang bagaimana rasanya tersesat dan bagaiamana perasaannya membantu seseorang menemukan apa yang mereka cari.
Empati juga melibatkan hubungan perasaan dan kebutuhan benda2 lain seorang seperti binatang dan lingkungan. Ketika sedang mengemudi sepanjang jalan raya, tunjukkan kantong sampah yang tersedia sepanjang jalan. Bicara dengan anak2 tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk manusia dan binatang. Dorong anak2 untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan lingkungan yang terorganisir dan melatih untuk melakukan daur ulang dirumah dan disekolah.

Ringkasan
Anak2 terlahir dengan kapasitas untuk berlaku ramah ke orang lain. Dari lahir, perilaku anak2 menunjukkan kemampuan mereka untuk merespon dengan baik dan berbelas kasih. Bagaimanapun, orang dewasa memegang peranan penting apakah anak2 akan terus berlaku baik dan peduli atau tidak. Jika kita hangat dan mendukung dan menetapkan standart perilaku yang masuk akal dan konsisten menguatkan mereka, kita akan lebih mendorong kebaikan dan perilaku kasih sayang dalam diri anak2. Dan dengan mendorong anak2 untuk berbuat baik, kita akan menemukan peluang untuk berbicara tentang konsekuensi dari perilaku mereka terhadap orang lain dan untuk mengungkapkan penghargaan untuk kebaikan mereka.
Tips untuk mengembangkan anak2 yang baik dan peduli.
• Berikan contoh yang baik dengan berperilaku penuh rasa hormat terhadap orang lain.
• Komunikasikan pentingnya kepedulian dan kedermawanan.
• Gunakan aturan yang konsisten dan masuk akal untuk membimbing anak2.
• Bicara dengan anak2 tentang perasaan orang lain dan konsekuensi dari perilaku anak2 yang tidak baik.
• Ciptakan peluang untuk anak2 bersikap empati.
• Ungkapkan penghargaan ketika anak2 berperilaku baik terhadap orang lain.

Terjemahan bebas dari Raising Kind Children by:
Janet A. Clark, Associate Program Leader
Sara Gable, Human Development Extension State Specialist
Ibtisam Barakat, Extension Associate

University of Missouri-Columbia

Comments

Popular posts from this blog

Tanjung Balai, Karimun

Sekolah dan Konser Organku...